Meneruskan...copas ulang
Copas dari akun FB Fathul Andalush via Ummu Sofia
Saya Tanya,
Ustadz, beberapa hari yang lalu salah satu Ormas Syi'ah terbesar di
Negeri ini melaksanakan Muktamar di Kementrian Agama, ini bagi saya
adalah semacam pernyataan perang terhadap Sunni yang mayoritas di Negeri
ini, tapi kami di daerah melihat bahwa Tokoh-tokoh di Pusat sepertinya
tidak berbuat sesuatu dengan kejadian ini, bagaimana menurut Ustadz?
Jawab oleh Ustadz Bachtiar Nasir Lc,
Di Kementrian Agama itu ada 2 Dirjen yang diawaki oleh orang yang
berpemahaman Liberal, kita tidak katakan mereka itu Syi'ah yaitu Litbang
dan Binmas Islam, sebenarnya orang-orangnya kita sudah berusaha
mencegah hal tersebut tapi memang disitu kewenangan mereka, di
Kementrian Agama itu juga antum harus tau bahwa di situ bukan hanya
Sunni saja, tapi dari semua agama dan kepercayaan, mereka bukan hanya
memfasilitasi kepentingan Kaum Muslimin,
jadi siapa saja yg datang ke Kementrian Agama menyewa auditoriumnya maka bisa melaksanakan kegiatan disitu,
dan bukan berarti atas nama Isntitusi Depag mendukung kesesatan-kesesatan yang mereka usung,
jadi cobalah antum brpikir dengan posisi antum di pihak Depag,
janganlah kalo ada hal-hal tersebut kita langsung menghujat mereka, jadi
jangan habiskan energi antum untuk memerangi saudara antum sendiri.
Dan kalo antum bilang kami di Jakarta tidak
berbuat apa-apa maka saya katakan bahwa kerjaan kami di Jakarta lebih banyak daripada antum, Ustadz Fadhlan (garamathan) sudah
menemui Panglima menerangkan bahaya Syi'ah, saya sendiri bertemu
langsung dengan Kasad TNI mnjelaskan hal ini, ustadz Zaitun yang
konfirmasi langsung ke Depag.
Demikian pula ketika kami konfirmasi ke Prof Nasaruddin Umar tentang lawatan beliau ke Iran, beliau bilang,
"ini adalah hubungan birokrasi antar negara, dan anda harus mengerti
posisi saya, lalu apakah ketika saya ke Vatikan saya juga dituduh
Katolik, kalo saya ke Jepang saya langsung jadi Sinto?",
Jadi
begitu ya? Bahasa antum ini adalah bahasa media sosial yang memang
terkesan provokatif. Jadi kita harus bertindak cerdas. Berpikir Global
dengan penuh strategi.
Soalnya yang kita hadapi adalah Iran
yang merupakan negara yang punya peran penting didunia yg punya hegemoni
di beberapa negara serta didukung dengan dana yang sangat besar, jadi
kalo antum katakan ini adalah "pernyataan perang" saya kira bukan ini
momen pernyataan perang, tapi jauh sebelumnya Syi'ah sudah memerangi
kita,
Termasuk yang kemarin di Istiqlal waktu Ayatullaah
Syi'ah ceramah, maka saya tanya langsung ke Imam Besar (Musthafa
Ya'qub), beliau
bilang,
"itu bukan kewenangan saya, dan saya sudah peringatkan agar tidak mengakomodir mereka (syi'ah)",
jadi itu bukan keinginan Imam Besar Istiqlal karena Mesjid Istiqlal sendiri berada dibawah pengelolaan Depag.
Nasehat ustadz Mubarok Bamualim Hafidhahullaah terkait berita tersebut (berita tentang imam syiah ceramah di masjid istiqlal):
Tidak perlu resah dan gelisah, yang sedang berjalan adalah
sunnatullaah. Mungkin semua ini karena dosa-dosa kita kepada Allaah.
Tetapi yang jelas adalah bahwa kegelisahan mereka melihat realita
perkembangan da'wah salaf di negeri ini jauh lebij besar dari apa yang
kita duga.
Mereka berbuat makar, Allaah pun berbuat makar. Dan Allaah sebaik baik yang berbuat makar.
Jangan khawatir,
terus kembangkan da'wah salaf. Hanya da'wah salaf dengan seidzin Allaah yang dapat membendung kejahatan mereka.
Wallaahul Musta'aan.
NASEHAT
Ustadz YAZID BIN ABDUL QADIR JAWWAS Hafidzohullaahu ta'ala.
Sibukkanlah diri dengan menuntut ilmu, jangan menyibukkan diri dengan mengurusi fitnah.
Berapa banyak kitab ulama yang belum kita baca? Ribuan..!!
Ya ikhwan fillaah, fitnah menyerang agama Islam tidak akan ada habisnya sampai
hari kiamat, namun semangat menuntut ilmu kadang kandas di tengah jalan.
Kenapa umat Islam bingung ada aliran Islam ini dan aliran Islam begitu? Bingung karena tidak memiliki ilmunya.
Kenapa umat Islam merasa asing dengan agamanya sendiri? Merasa asing karena tidak berilmu.
Kenapa Islam kok begini, kok begitu, kita harus dengan apa menghadapi ini dan
itu? Dan lain sebagainya..
Semua akibat kurangnya menuntut ilmu.
Masih banyak ilmu yang belum kita pelajari, mari perbanyak duduk di majelis-majelis kajian, perjalanan kita masih amat panjang.
Siapkan diri untuk menjadikan generasi kita, anak-anak kita, cucu-cucu
kita, agar jauh lebih berilmu dalam agama dibanding kita.
Dengan menguasai ilmu agama yang benar segala macam fitnah terhadap Islam akan bisa dibendung, dagangan-dagangan bid'ah tidak lagi laku, dagelan-dagelan liberal menjadi sampah tak berguna, shaf semakin rapat dan musuh-musuh Islam
tidak akan berhasil.menembusnya.
Mari saudara-saudaraku, perbanyaklah menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu .
Suka | Komentari | Bagikan |
Muhammad Nurdin menyukai ini.
media islami lainnya yaitu : Rodja tv, Insan tv, Hang Tv, Surau tv, dll